Tahu Tempe

Tahu Tempe

Menyebut dua suku kata ini rasanya tidak asing lagi, akan tetapi bagi saya sehubungan dengan Coronavirus dan stand by di rumah saja ini memberikan inspirasi saya untuk menuliskan Tahu Tempe di sini. Pasalnya setiap hari dengan dia ketemu terus di meja makan, cuma berbeda wujud penampilannya. Saya tidak mengada ada tetapi ini kenyataan.

Jadi mengingatkan pada pidato Bung Karno , untuk membangun semangat juang, jangan punya mental tempe, terus maju lah berjuang pantang mundur untuk negara Indonesia, bahwa kita bangsa yang besar dan kita bukan bangsa tempe. Begitu sang proklamator RI waktu itu berpidato dihadapan masyarakat pejuang kemerdekaan.

Ada lagi diingatan saya lagu jawa "Tahu tahu tempe, asale mung soko dele, Nanging nyoto enak rasane". Itu menunjukkan bukan sekedar budaya saja melainkan sifat kesederhanaan masyarakat dilambangkan sebagai tahu dan tempe yang notabene harganya murah tetapi tetap enak rasanya, maksudnya biar sederhana tetapi mempunyai jati diri yang kuat, mental yang baja dan pantang menyerah dalam berjuang melawan penjajah bangsa Indonesia...kira kira begitu......

Dan banyak lagi lagu yang terinspirasi dari tahu dan tempe.

Dua suku kata tersebut juga digunakan dalam sebutan bahan bangunan, batu tahu batu tempe, yang adalah batu tempel biasa untuk dinding pagar atau sudut rumah. Yang mana berasal dari batuan vulkanik atau batuan kapur yang dibentuk kotak persegi atau empat persegi panjang.

Masakan Tahu Tempe


Dalam soal dapur, berbahan tahu dan tempe yang mana sudah menjadi tradisi bahka seolah membudaya kalau masak sayur tentu tak jauh dari Tahu atau tempe , itu kira kira di Jawa, mungkin terlalu berlebih. Akan tetapi ingat sewaktu indekos di Yogyakarta dulu, kalau keadaan dompet mepet, ya makan dengan sayur tahu tempe lodeh , atau makan hanya dengan bacem tahu atau tempe, sudah sangat lezat kalau dimakan selagi lapaaar dan jam tanggung.

Itulah cerita tahu dan tempe banyak sejarah teringat kembali dari membicarakan dua suku kata ini.

Banyak masakan dari Tahu dan Tempe , seperti : 

  • Oseng oseng Tempe, 
  • Baceman tahu tempe, 
  • Keripik Tempe, 
  • Tahu Gejrot, 
  • Tahu isi, 
  • Tahu Petis, 
  • Tempe mendoan, 
  • Lodeh Tahu tempe.
  • Tempe Bakar
  • Pecak tempe

Protein Nabati

Konon menurut pakar gizi dan para ahli kesehatan bahwa di dalam tahu dan tempe terdapat protein yang cukup, yaitu protein Nabati , yang terdapat pada tumbuh tumbuhan. Maka tidak membawa efek samping bagi yang menghindar dari daging dan ayam.

Satu alternatip yang tepat untuk mengkonsumsi makanan non kolesterol, namun tetap mempunyai gizi yang banyak.

Jaman COVID 19

Selagi tidak dapat pergi ke pasar dan ke mall, maka hanya menunggu yang lewat depan rumah, lah setiap hari yang lewat tukang tahu, tukang oncom dan tukang tempe dan satu lagu tukang sayur.

So hematnya ya setiap hari membeli diantara itu itu saja.

Alhasil menjadilah santapan nan lezat setiap hari di meja makan berbahan tahu dan tempe. Alhamdulillah. Masih dapat menikmati makan.

Diinjak Injak


Tahukah kamu kalau cara membuat tempe diinjak injak sampai hancur, betul kata orang itu, memanglah cara membeuat tempe begitu. Namun setelah selesai dan menjadi Tempe dalam kemasan molek, tak seorang pun berpikir diinjak injak, melainkan rasa masakan tempe yang lezat.

Tetapi konon cara dengan di injak injak itu sudah sejak jaman neneknya. So warisan leluhur, dan terus berlangsung sehingga pabrik yang sekarang.

Ruby Silica Putri care environment from garbage , how solve the trust, rubbish , safe the environment for future

0 Response to "Tahu Tempe"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel