Kicau Burung Di Pagi Subuh
"Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah (Yang Maha Esa dan Maha Kuasa) sentiasa bertasbih kepadaNya sekalian makhluk yang ada di langit dan di bumi serta burung-burung yang terbang berbaris di angkasa? Masing-masing sedia mengetahui (menurut keadaan semulajadinya) akan cara mengerjakan ibadatnya kepada Allah dan memujiNya dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan"
So saya sadar kalau begitu, suara kicau burung di pagi subuh itu merupakan cara mereka bertasbih kepada Yang Maha Pencipta. Boleh jadi tadi secara tidak sadar telah bersolat jamaah dengan waktu nya solat manusia di sekitar ini. Mungkin , Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Jadi ingat apa yang pernah diceritakan guru ngaji, kalau ada Nabi Sulaiman dapat berbicara dengan burung Hud Hud. Mungkin juga dengan kicauan saja , nabi Sulaiman as. sudah memahami apa maksud yang di suarakan.
Hal yang sama dengan kegiatan manusia, sesungguhnya makhluk hidup yang dicipkan Allah swt juga. Cuma manusia mempunyai rasa dan pikir yang lebih sempurna.
Alamsekitar
Bukan sekedar mendengar dan mengingat kalau itu suara burung, dan burung apa, serta bahwa itu sedang bertasbih , namun ada hal lain yang kiranya harus diperhatikan .
Bagi saya itu burung seolah ingin menyampaikan bahwa alam sebagai tempat pijaknya sudah banyak berkurang, berubah menjadi gedung tinggi, menjadi pabrik dengan kepulan asap yang membuatnya kurang nyaman secara alam lingkungan hidupnya.
Maka sedikit pepohonan , pokok rambutan, pokok durian , pokok Mangga dan pokok Alpokad saja yang ditanam dihalaman rumah itu sudah menjadi tempatnya bertengger setiap pagi dan menyuarakan bahwa dirinya si "Burung Trucukan" masih ada disekitar kita. Alhamdulillah.
Sekaligus mengingatkan bahwa dengan tanaman pokok yang ada disekitar rumah kita akan memberinya kenyamanan untuk selalu bersama senantiasa memeriahkan hari hari kehidupan manusia sambil bertasbih kepada Allah , Sang Pencipta Alam Semesta. Subhanallah .
Saya bukan penggemar dan hobi burung, namun kini setiap pagi mendengar kicauan burung di pokok rambutan itu membuat menjadi senang dengan suara tersebut. Saya merasakan bahwa seolah lingkungan menjadi hidup dan semarak, begitu dia berkicau. Meski hanya di pagi h saja, kalau saya bilang , ayam jago berkokok sudah tak terdengar, ya burung inilah yang menggantikan.
Mungkin banyak hal seperti ini di rumah lain di tempat tinggalnya, namun tidak terdengar dirumah saya setiap hari. Pastinya ini bukan burung dipelihara dalam kurungan, melaikan di alam bebas dan lepas di pokok rambutan. Itu yang menarik bagi saya.
Kuasa Allah Yang Tahu, makana kicauannya. Selainitu juga mengingatkan saya kepada QS 67 Al Mulk ayat : 19 .
"(Apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan (burung-burung yang berada di atas mereka) yakni di udara (yang mengembangkan sayapnya) melebarkan sayapnya (dan mengatupkannya?) menutupkannya sesudah dikembangkan. (Tidak ada yang menahan mereka) agar jangan jatuh ke bumi sewaktu mengembangkan dan mengatupkan sayapnya (selain Yang Maha Penyayang) yakni dengan kekuasaan-Nya. (Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu) makna yang dimaksud, apakah mereka tidak menyimpulkan dengan tetapnya burung-burung di udara tentang kekuasaan Kami, bahwa Kami dapat menimpakan kepada mereka azab yang telah disebutkan di atas tadi dan azab lainnya"
Tambah menjadi merasa kecil saja saya, membaca dan memahami makna ayat tersebut. Iya ya, siapa yang dapat menyangga berat badan si burung itu sehingga dapat terbang sebegitu. Misal Elang, Merpati, Sriti, mereka dapat bermain main di udara tanpa lelah dan mencari makannya.
Untuk apa lagi hendak kita sombongkan diri kita , sedang kicau burung di pagi subuh saja sudah memberi makna yang begitu besar. Tentang alam sekitar, tentang ingat akan kebesaran Allah swt.
Maknai diri sendiri saja apa sudah berbuat yang terbaik untuk alam sekitar, itu saja dulu , tak usah jauh jauh. Dengan didepan kita, bagaimana alam sekitar dan dengan dunia luar bagaimana alam sekitar, dengan apa dapat memberikan sumbang sih kepada alam sekitar.
Bergeraklah tidak ada yang terlambat, untuk alam sekitar dan anak cucu nanti, yang mustahak janganlah merusak membuat cedera alam sekitar kalau belum dapat membuat yang lebih baik lagi.
"Ingat Perbaiki perahumu, perjalanan ini masih panjang, banyaklah bekal dan jaga perahumu sebelum mengarungi lautan luas"
0 Response to "Kicau Burung Di Pagi Subuh "
Post a Comment