Fight For Gram Gold At Swampy

Banyak yang mendambakan memakai perhiasan emas, baik orang kaya sampai orang kurang , dari anak anak sampai orang tua, maknai ini sebagai suatu benda yang semua orang suka. Demikianlah Nik Panning  harus  Fight for gram gold at swampy terjadi, kalau tidak ada imbalan yang sepntasnya, memanglah buat apa susah susah berkotor di paya paya hanya untuk se gram emas. Ya mungkin lebih dari sekedar satu dua gram, melainkan sampai dengan berpuluh puluh gram, kalau lokasi tersebut dapat direkomendasikan.

Tapi hampir orang banyak tidak mengetahui bagaimana dan dari mana diperoleh emas itu sehingga sampai dapat menjadi wujud barang perhiasan di etalase Toko Emas. Mungkin sekedar tahu kalau , ya emas berasal dari dalam perut bumi, bahkan ada yang mengatakan emas dari langit,  Waduh ini sungguh suatu yang tidak saya pahami sama sekali , kalau emas dari atas jatuh ke bumi.


Lain halnya bagi seorang pencari emas yang seratur persen hidup dari mencari segram dua gram emas di sungai, dia lah awal mula sehingga emas dapat berada di etalase Toko Emas. Awal yang harus dilakukan bagi Nik Panning adalah mencari lokasi yang terbaik untuk mendapatkan "Pay Dirt" yang cukup tebal dan mengandung banyak butir dan dapat dijangkau dengan alatnya.

Meskipun terkadang dia harus mengeluarkan banyak duit untuk sekedar menyewa alat berat , berupa excavator untuk memberikan kemudahannya dalam mengangkat material timbunan dan membuat test pit di sepanjang alur sungai.

Suatu hari secara kebetulan ada alat yang dapat membantunya dalam mencari dimana lapisan sumber pay dirt yang mangandung banyak gram emas. Maka Alhamdulillah, segera dia lakukan tes mendulang di beberapa lokasi tersebut.

Pengetahuannya bahwa , kalau sesudah mendulang dalam lokasi tes pit dan dihasilkan butiran emas lebih dari 10 butir, maka lokasi ini boleh dilanjutkan untuk operasi secara lebih besar lagi. Akan tetapi kalau hasilnya setelah mendulang beberapa point lokasi, hanya mendapat satu butir, dengan sedikit emas halus, maka segera tinggalkan saja. Pasalnya yang lebih penting melakukan tes pit berulang ulang di beberapa titik.

Dengan melakukan test pit di beberapa, banyak titik akan mendapatkan hasil yang cukup untuk menilai apakah suatu area tertentu dinyatakan berpotensi atau kosong, not prospect. Maka itulah yang dilakukan Nik Panning dalam kesehariannya, selain mencaharian juga mendapatkan pengetahuan dimana prospect terbaik di daerahnya.

 

Pay Dirt Di Identifikasi


Untuk memperkirakan pakah lapisan pembawa emas "Pay Dirt" itu mempunyai nilai potensi atau kosong, maka ada beberapa kriteria sebagai berikut:

Tentukan macam apa sedimen di dalam zona lapisan yang disebut Pay dirt tersebut.

  • Adakah Material campuran Gravel, kerakal, kerikil dan pasir serta clay yang akan menjadi satu indikasi adanya endapan yang ditransport oleh media air yang besar.
  • Lalu lakukan test mendulang pada lapisan pay dirt tersebut
  • Ukur ketebalannya, dan kedalalan test pit
  • Tentukan lapisan Soil Scree, lapisan clay, lapisan pay dirt dan batuan dasar (bed rocks) atau tanah Kong
  • Petakan semampunya, dan lakukan sketsa dalam tes pit
  • Catat mana yang harus, ukuran tes pit, jumlah hasil mendulang, berapa kali mendulang
  • Catat juga butiran yang terdapat dari hasil mendulan, adakah butiran silica, titanium, besi, galena, pyrite, chalcopirite, zirkon, monasite, kasiterit,rutil, amphibol, Ilmenit, Limonite, 
  • Lakukan Foto dokumentasi
  • Masukkan dalam Tabel pencatatan data Alluvial Gold

Melihat medan dan lokasinya tampak swampy dan kurang menarik dari segi kenyamanan, namun perlu di test , sekali kali jangan pernah lewat data meskipun sekarang tidak nampak berguna.

Terkadang pada area yang dihindari, justru memberikan hasil yang lebih menjanjikan, contoh di paya paya tepian sungai yang nota bene sudah tiada aliran air lagi, kecuali dikala banjir bandang. Nah situasi yang begini akan selalu menjadi kemalasan untuk berhenti dan melakukan cek and test pit. Walaupun sesudah kelihatan hasilnya menjadi senang kemudian waktu. Itulah makna jangan pernah lewatkan sejengkal titikpun, untuk mendapatkan data yang akurat, komplit dan maksimal.

Lihat saja apa yang dilakukan Nik Panning, awalnya hanya segunduk tanah atas dan sedikit banyak merupakan clay dan pasir. Baru kemudian setelah dibuat galian Test Pit, membukan wacana bahwa daerah ini ada lapisan "pay dirt yang mempunyai ketebalan dua kaki. Lumayan area ini kalau sepanjang sungai ada sekitar 500 meter dan lebar dataran paya ada 20 meter.

Belum lagi kalau mau mencari lebih ke arah hulu sungai, melihat data yang sudah diketahu bahwa semakin kehulu akan semakin besar butiran emasnya, namun belum tentu ada prosentasie potensi yang sebegitu banyak. Sebab memanglah semakin dekat sumber batuan penghasil alluvial akan semakin berkurang isi emasnya. Lantaran emas belum sepenuhnya terurai dari batuan yang mengikatnya.

Ada jarak tertentu sekian kilometer sejauh mana butiran coluvialk itu terhanyut terbawa air sungai dan terhakis sedikit demi sedikit. Hal ini mengurai si butir emas menjadi terlepas dari batuannya. Inilah yang kemudian menjadi emas alluvial. Dan Nik Panning mencari benda ini.

Tonton Videonya: Fight For Gram Gold At Swampy

Dalam video itu bahwa Nik Panning sedang mencari segram dua gram emas di paya paya tepian sungai, eh ternyata disana tersimpan pay dirt yang kaya butir kasar , mimpi kali tadi malam. Alhamdulillah katanya. Boleh buat makan . Trima kasih ya Allah.

Ruby Silica Putri care environment from garbage , how solve the trust, rubbish , safe the environment for future

0 Response to "Fight For Gram Gold At Swampy"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel