Hari Raya Qurban Maknai Keberkahannya
Nah oleh sebab itu maka hari itu menjadi momentum yang sarat makna pada kehidupan umat muslim khususnya. Hal hal yang berhubungan dengan soal keagamaan , ketaatan melakukan ibadah, keyakinan kepada Tuhan YME, keikhlasan dalam menjalani perintah Tuhan dan masih banyak lagi .
Selain itu sekaligus menjadi ujian yang paling berat bagi kluarga Nabi Ibrahim pada waktu itu , bagaimana tidak , siapa yang tidak berasa sebagai manusia kalau harus memotong leher anaknya, sungguh ini hanya orang yang super yakin dan super taat dan memanglah teruji saja, dan dia lah Ibrahim as.
Peristiwa Ibrahim as Sebagai Bapak Kluarga telah menjadi satu tuntunan yang sangat nyata bahwa ada suatu kekuatan Yang Maha Kuasa di atas segalanya. Sekaligus peristiwa itu menjadi mukjizat bagi Nabi Ibrahim as. Berikut ada di dalam Al Quran surah As Saffat ayat 102:
Maka ketika anaknya itu sampai (ke peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?. Anaknya menjawab: Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar.
Sehingga sekarang apa yang terjadi diperingati sebagai Hari Raya Iedul Adha atau Hari Raya Qurban dengan sholat berjamaah di tanah lapang dan sesudah itu memotong hewan kurban Kambing, Sapi, Unta , Keledai, atau Kerbau.
Banyak pelajaran dapat diambil
Dengan peristiwa itu pula banyak sekali pelajaran tentang kehidupan dapat diambil. Terbayangkan pada masa itu seorang bapak Ibrahim as yang mendapat ujian dan mampu menjalaninya. Hanya dialah orang yang terpilih dan kekasih Allah swt saja mampu menjalaninya.
Kebayang , melalui 3 kali mimpi yang tidak umumnya orang bermimpi, betul? dan itu terjadi pada jaman dahulu kala. Dimana manusia masih sedikit tidak seperti sekarang ini.
Bagi generasi jaman now, mungkin tantangannya atau ujiannya bukanlah begitu, tetapi berbeda karena situasi dan jamannya juga berbeda. Namun adanya ujian dan tantangan kehidupan adalah sama saja tetap ada.
Kalau dulu sangat berat mungkin dengan apa yang dirasakan pada jaman kekinian menjadi super sangat berat. Apalagi yang namanya mengorbankan nyawa anak, lah mengobankan sedikit harta saja mungkin sudah berat. Bahkan mungkin sekali mengeluarkan sedikit isi dompet saja untuk sedekah sudah berat. Yaach ada banyak yang ikhlas, tetapi sangat banyak yang berat.
Padahal membeli rokok seharga puluhan ribu rupiah mampu dan tidak berasa samsek, namun memberikan pon masjid di dalam jumatan saja dua ribu rupiah atau sekedarnya lima ribu rupiah saja. Waaaah ini ikhlas katanya, jadi seikhlasnya ya segitu lah, begitu katanya.
Ini sungguh suatu tantangan sebenarnya sebagai umat yang sekarang sudah tinggal menapaki jalan yang sudah bagus dirintis para ulama dan pendahulu utusan Tuhan Allah YME.
Banyak cerita viral tentang Qurban, seperti misalnya seorang pemulung telah menyisihkan sekarung uang untuk membeli hewan qurban....wooouw ini sungguh suatu peringatan telak bagi kaum yang merasa lebih nyaman kehidupannya. Dia seorang yang (maaf) kelihatan dalam kehidupannya dibawah standar saja mampu berbuat sesuatu untuk Qurban , dengan susah payahnya mengumpulkan receh dan tentunya sangat amat ikhlas. Ini sebuah contoh yang sangat bagus.
Sementara ada lagi dilain pihak yang kaya raya bergelimang harta, namun memberikan hewan qurban seekor sapi saja, dengan dokumen yang sebegitu blow up sehingga didengar di sosmed. Bagaimana menurutmu hal ini?
Saya jadi ingat cerita guru
Tentang kedermawanan sahabat nabi pada waktu itu, dan bingung ketika hendak meninggal karena hartanya banyak padahal telah menyumbangkan separuh hartanya kepada pahlawan perang badar. Sementara keinginannya ingin mati hartanya sudah disumbangkan untuk perkembangnya agama islam pada saat itu.
Sifat itsar inilah hal terbaik yang menginspirasi sehingga kehidupan sampai sekarang, maka dahulukan kepentingan umum dan Allah akan Maha Mengetahui apa apa yang kamu kerjakan.
Lain cerita lagi, sahabat nabi jaman dulu yang orang kaya kalau ada tamu menyembelih kambingnya sejumlah tamu yang datang. Sementara ada kluarga sederhana lainnya ketika ada tamu hanya memberikan separuh bagian roti dan minumanya kepada tamunya. Ketika itu ada sepotong roti dan segelas air minum yang di bagi dua saja.
Nah ketika itu si orang kaya merasa , pihak kedua si orang sederhana itu lebih kaya daripada dirinya, karena telah membagikan separuh hartanya kepada tamu, sedang orang kaya itu yang mempunyai banyak ekos kambing hanya memotong beberapa ekor saja untuk beberapa tamu yang datang.
Itu lah sebagai ilustrasi kehidupan, dan bagi kita mau kemana memilih, maka Allah Maha mengetahui.
Sebenarnya bukan berlomba besar besaran hewan qurbannya, mohon maaf apalagi hanya untuk dipublikasikan ke medsos, akan tetapi seberapa keikhlasan ketulusan hati setiap insan yang dapat mengetahui masing masing apa yang sudah dilakukannya, insya Allah barokah.
Pesan kepada yang mampu dan ada kesempatan jangan di sia siakan hayuuuk sisihkan sejumlah uangmu untuk membeli hewan dan berQurban semampunya. Selamat berhari raya Iedul Adha.
0 Response to "Hari Raya Qurban Maknai Keberkahannya"
Post a Comment