Uang Kalau Di Tangan Lebih Manis Dari Gula
Ini cerita pengalaman sendiri apa pengalaman teman , tetapi saya sendiri ingat nasihat orang tua bahwa ketika mulai bekerja di sebuah perusahaan , ada satu pesan yang teringat sehingga masa kini "Bahwa Uang kalau di tangan lebih manis dari gula". Pada waktu itu saya masih semangat bekerja dan menerima gaji itu tidak dapat merasakan maknanya, hanya makan dan makan sama teman teman . Tidak ada terlitas dibenak pikiran kalau harus menyisihkan sedikit untuk hal hal emergensi atau untuk masa depan.
Tidak , dan tidak pernah terlintas pikiran untuk menabung taau menyisihkan uang untuk membeli ini itu yang berharga dan dapat disimpan. Mungkin saking senangnya dari keadaan yang serba kekurangan menjadi mempunyai uang sendiri keringat sendiri bahkan lebih dari cukup pada kala itu.
Pernah suatu waktu mendapat gaji dalam hitungan berjuta juta senang lah karena tepat hari raya jadi ada uang lebaran. Dan pas banyak teman lama ngumpul di kampong, senang rasanya jalan sana sini makan , saling traktir dan tiada hari tanpa main dan jalan.
Itulah mungkin anak muda yang sedang memulai kerja di rantau dan pertama pulang kampong. Lagaknya menjadi sok punya duit sendiri, tidak lagi minta uang orang tua, merasa sudah mampu dan dapat membuat keputusan sendiri.
Pada masa kumpul kumpul hari lepabaran, hanya ada satu orang kolega yang memberikan selamat bahwa sudah dapat mencari sendiri dan tidak tergantung pada orang tua lagi. Nah semakinmenjadi saja berfoya foya jalan sana sini bersama teman .
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun mulailah berpikir untuk mempunyai kluarga. Sampai disini masih saja berhambur hambur uang gajian, habis bulan habis gaji itu sja terus setiap bulan. Entah menjadi apa saya tidak ingat lagi, pastinya tidak ada simpanan masa depan.
Pengalaman ini sungguh enak enaaaak sekali waktu itu, akan tetapi sekarang saya merasakan , kalau dapat saya putar balik , maka saya akan menabung menyisihkan sedikit gajiku untuk hal yang mulia.
Masa Lalu adalah Masa yang paling Jauh" kata Imam Ghazali
Kehidupan masa muda usai sudah dan harus ditinggalkan, suatu ketika memutuskan aku harus kawin dan mempunyai kluarga yang sejahtera dan ini itu , yaaah ideal lah.
Maka sekarang saya dapat bercerita dan memberikan sharing apa yang terbaik buat kawula milenium yang sedang meniti karir. Sisihkan gajimu biar sedikit, untuk hal hal yang mulia. Hal itu misalnya untuk emergensi, untuk keperluan mendadak, untuk sedekah, untuk berkurban, untuk membantu saudara dan lain sebagainya.
Banyak hal mulia yang telah saya lewatkan dan itu terasa sangat memberikan inspirasi untuk memutar balik lagi kehidupan, Namun itu hanya mimpi siang bolong, alias nothing.
Bagimu kawula milenium yang masih seger bin mudan dan berkarya mempunyai uang gaji yang tetap dapat diharapkan setiap bulan. Ada baiknya saya sarankan untuk menjadikan dirimu sendiri menjadi suatu pribadi yang tiada menyesal dikemudian hari tua nanti.
Lakukan dengan apa yang kamu punyai dari hasil keringatmu untuk berbuat hal yang mulia dalam kehidupanmu, Aku tidak dapat menentukan apa hal mulia itu. Tetapi diri sendiri disekitarmu yang pasti tahu.
Ada lagi pesan lain dari orang tua dulu masih saya ingat bahwa, kamu harus cepat cepat kawin kalau sudah selesai sekolahmu. Mau tunggu apa, jangan sampai nanti sudah tua masih mempunyai anak bayi. Begitu kata orang tua tua kepada saya dulu. Dan begitu memanglah saya kawin sudah 33tahun so, ya sudah kelewatlah .
Sebaik baiknya usia antara 25 tahun sampai 30 tahun seorang harus sudah naik pelaminan. Rezeki akan mengikuti , demikian katan tetua tua adat dikampong saya dulu.
Namun lain dulu lain sekarang, anak anak milenium selalu memikirkan karir dan kerja prestasi. Soal diri sendiri dipikir pihak kluarga atau teman temannya atau orang lain bahkan.
Contohnya saya mempunyai teman anak mudah yang prestasi kerja dikantor bagus dan mempunyai kedudukan namun dia tidak pernah memikir untuk berumah tangga. Setiap jumpa kawan lama dan bahkan kluarga selalunya mereka yang memikirkan untuk mencarikan pasangan yang cocok. Sayangnya sampai kini belum diketemukan baginya yang cocok.
Pada dasarnya setiap kehidupan manusia selalu menjadi berpasangan satu dengan lainnya. Tentu laki laki dan perempuan, tidak ada istilah lain disini.
Nah oleh karena itulah nikmati perasaan dirimu sendiri ketika perasaan mengalir bersama tekanan darah yang sedikit tegang ketika dirimu melihat lawan jenis berlalu dihadapan.
Insya Allah itulah Jodohmu
0 Response to "Uang Kalau Di Tangan Lebih Manis Dari Gula"
Post a Comment