Janganlah Aksi Protes George Floyd Masuk Ke Jakarta
Thursday, June 4, 2020
Saya membaca berita dan mendengar siaran TV tentang aksi protes menuntut keadilan atas kematian seorang warga kulit hitam bernama George Floyd. Dari apa yang saya pahami bahwa aksi protes ini masih berlangsung pada hari kemarin Tg 3 Juni, sehingga sampai ke Washington DC, dekat Gedung Putih tempat istana negara Presiden Trump.
Tatanan masyarakat di Amerika yang saya pahami sangat berbeda jauh dengan tatanan kemasyarakatan di Indonesia, Ada banyak hal yang saya pahami, bahwa rasa menghormati pimpinan sangat menonjol dan menjunjung tinggi kesopanan, sebagai wujud tingginya kebudayaannya bangsa ini.
Tidak mudah masyarakat disini untuk di ajak serempak menuju ke jalan sehingga membuat satu pendapat yang bersifat masive ke seluruh negara bagian seperti di Amrik itu.
Masyarakat disini penuh rasa santun dan tata krama yang sangat dijunjung tinggi . Bahkan itu sebagai bentuk pengapdiannya kepada atasannya.
Di sana di negri paman sam
Secara serempak masive para demonstrans membawa agenda satu atas kematian warga kulit hitam George Floyd. dan semua ini muncul setelah video viralnya yang diunggah oleh seorang wanita yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Di negeri yang menjunjung tinggi hak asasi manusia (konon) ini tidak mau melihati seorang warga diperlakukan semacam itu. Dengan sifat spontan dan serta merta terjadi secara solidaritas tanpa disuruh di ajak teman sekalipun.
Ini merupakan bagian atau hasil dari kebebasan berpendapat yang ada di negara yang mempunyai 51 negara bagian ini.
Rusuh Di Amerika Menyebabkan Ekonomi terganggu, hal ini sudah pasti terjadinya secara sebab akibat. Entah significant atau tidak tapi pasti ada efek samping dari kejadian ini.
Sebagai negara yang mata uangnya menjadi dasar penghitungan ekonomi di hampir seluruh negara dunia, maka tentu kalau sampai negara itu krisis , maka berakibat kepada negara ketiga yang ada hub dengan Amerika.