Belajar Cinta Lingkungan Dari Masa Kecil

sampah di sungai siapa yang bertanggung jawab
Mencintai Lingkungan alam sekitar bukan hal yang asing bagi semua orang, bahkan dai anak anak sampai ke orang tua sekalipun. Belajar Cinta Lingkungan Dari Masa Kecil dampaknya konon lebih masuk dan tercapai ditinjau dari segi pendidikan.

Meski paham dan tahu betul apa itu lingkungan hidup dari A sampai Z , namun masih saja enggan untuk melaksanakan secara proper. Terbukti masih banyak dijumpai tingkat kesadaran kebersihan di tempat umum masih tergolong sangat kurang kalau di banding negara negara yang sudah maju dalam hal ini. 

Sebut saja di terminal angkutan umum , coba perhatikan masih banyak sisa puntung rokok yang berserakan di mana mana, padahal kira kira perokoknya kan sudah dewasa. Namun masih belum juga kuat sadar akan jaga kebersihan sekitarnya.

Belum lagi tempat yang lebih sepi atau agak ke sudut , maka justru menjadi semacam tempat buang kotoran. Inilah yang masih sering dijumpai di mana seharusnya level pendidikan dan kesadaran akan menjaga fasilitas umum harus semakin meningkat semakin majunya negara Indonesia. Setuju yaa.


Belajar Cinta Lingkungan Dari Masa Kecil

Kegiatan Cinta Hutan Sahabat Koto, Jambi
Ibarat media tanam yang masih baru masih gembur dan mudah di tebar benih apapun, maka saat masih masa kecil sangat baik untuk belajar mencintai alam sekitar.

Dari sejak disuapi di timang dan di ajak bermain merupakan sarana waktu yang cukup untuk menghantarkan pengetahuan tentang dunia ini kepada buah hati. 

Melalui pendidikan formal di TaDiKa, TK, SD, SMP merupakan tempat yang resmi dan tersistem dalam memberikan pengetahuan tentang alam sekitar. Banyak kegiatan di sekolah , dunia pendidikan formal tersbut yang berhubugan dengan alam skitar, cinta lingkungan. 

Belajar Cinta Lingkungan Dari Masa Kecil sesungguhnya sudah ada dalam kegiatan belajar mengajar anak anak dan remaja. Oleh sebab itu adalah satu langkah lagi, tinggal bagaimana kita mengaktifkan jiwa dan memori anak didik menjadi benar benar cinta lingkungan.


Sabtu Hari Krida 

Kalau jaman saya masih kecil setiap Sabtu di sebutnya hari krida , jadi saya membawa Sapu Lidi, teman teman ada yang membawa ember , bawa gunting tanaman dan sebagainya. Krida = olah gerak badan, kegiatan bersifat luar ruang kelas.

Itu merupakan bagian dari kegiatan yang memberikan wawasan Belajar Cinta Lingkungan Dari Masa Kecil, menurut saya. 

Meski sekarang sekolah hanya sampai Jumat, maka kegiatan semacam itu entah lah, saya kira sudah diwujudkan dalam kegiatan lainnya semacam extra kurikuler begitu. 

Apa yang saya suka saat itu adalah selalu membawa bekal makanan yang meriah makan bersama teman teman ramai lagi. Belajar Cinta Lingkungan Dari Masa Kecil disini kemudian memungut sampah bekas makan kami semua, bersama sama.

Biarpun hanya bekal sapu lidi dari rumahnya , anak anak didik di sekolah dengan hari krida itu sudah mengadaptasi akan Belajar Cinta Lingkungan Dari Masa Kecil secara langsung.

Mungkin hanya ambil sepotong daun, memotong sejumput rumput, mengorek kotoran di halaman sekolah dan mengumpulkan sampah berserakan, kemudian menjadikan satu dalam tempat yang layak.

Satu hal lagi mereka putra putri didik sekolah telah menjalani pendidikan gotong royong bersih bersih sekolah. Dan ini suatu kerja sama besar artinya bagi mrka. Nanti suatu saat ada reuni selalu ingat peristiwa nya. in shaa Allah.
Ruby Silica Putri care environment from garbage , how solve the trust, rubbish , safe the environment for future

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel