Cerita Iedul Adha Dulu Dan Sekarang
Thursday, July 30, 2020
Kambing sehat dan berdaging |
Berbagai alasan mengapa demikian, karena semua anak anak menginginkan kambing qurbanya dapat dipelihara , makan dan minumnya supaya gemuk saat akan dipotong pada Hari Raya Qurban.
Nah biasanya disini anak anak semua berlomba untuk menjadikan kambingnya yang paling berat dan paling sehat. Inilah yang paling terkesan kata ayah. Begini ceritanya menurut penuturan ayah saya.
Sekeranjang rumput |
Secara kebetulan tidak begitu ketat ibu guru ngajinya, jadi saya dapat suka suka lari dari mushala. Yang saya ingat bahwa kalau mau Qurban kambing, maka orang tua kami telah membelikan kambing sejak 3 bulan sebelum hari H.
Nah dimasa tiga bulan inilah kami berkesempatan memelihara kambing, demikian juga kawan kawan lainnya. Semua anak anak sebaya saya memelihara kambing Qurban tersebut masing masing. Dan kami semua merasa senang dapat memelihara meski hanya dua atau tiga bulan saja.
Mencarikan rumput , setiap pulang dari sekolah , selepas Dhuhur langsung kami pergi mencarikan makan untuk kambing kita masing masing. Disinilah ada kesan yang teringat bahwa "ngarit" adalah, susah susah sedikit tetapi memberikan arti berdekat kebersamaan dengan teman di kampong waktu itu.
Dalam hal ini ada satu makna yang saya rasakan sekarang bahwa lain dulu lain sekarang. Kalau dulu kita lebih baik membeli lebih awal , akan murah dan harus memelihara sehingga Kambing jadi gemuk dan sehat, karena diberi makan sepuasnya .
Sedang jaman sekarang untuk Qurban tinggal beli dan besok dua hari lagi dapat dipotong. Tidak tahu apa kambing Qurban tersebut di tempat jual apa sudah betul baik baik dikasih "ramban" atau umpan makan atau belum.
Adanya yang sering saya lihat kalau ditempat jualan kambing, ya sekedar saja diberi makan, sampai si hewan dapat dijual atau laku dibeli orang. maka tak hran kalau banyak yang cuma besar tulangnya, sedang dagingnya agak kurusan. Masih mendingan kalau masih tergolong sehat dan boleh masuk syarat sebagai kambing Qurban.
Berlomba diam diam
Ngarit Suket sepulang sekolah |
Lebih lebih untuk mencari rumput istilahnya "ngarit" , masing masing dulu duluan sampai ditempat yang lahan rumput yang masih belum dijamah , sehingga cepat dapatkan penuh keranjangnya.
Ukuran keranjang juga dibuat secukup untuk ukuran kami nak kanak kecil , jadi mampu mengangkat dan taruh di atas kepala. Dalam hal ini sungguh yang berkesan kalau sudah rumput penuh satu keranjang, dan pulang bersama sama semacam festival cari rumput, asyik sambil cerita sambil arah pulang membawa makanan kambingnya masing masing.